Ubahlah sudut pandang & pola pikir anda
Segala tindakan itu
asalnya adalah baik. Kapan ia bisa menjadi buruk? Suatu tindakan akan menjadi
buruk apabila anda melihat dan menilai tindakan itu dari sudut pandang yang
salah. Sepenting itukah peran sudut pandang? Sudut pandang sangatlah berperan
penting dalam menentukan hasil kehidupan manusia. Seseorang dapat melakukan
kejahatan disebabkan ia telah melihat tindakan yang ia lakukan dari sudut
pandang yang salah. Seseorang yang jelas melakukan kesalahan jelas ia mempunyai
alasan mengapa ia melakukan kesalahan. Terkadang dimata kita ia telah nyata
bersalah tapi dimatanya ia sama sekali tak bersalah karena memiliki
alasan-alasan tertentu. Kenapa mempunyai dua versi yang berbeda? Jawabannya hanyalah melihat tindakan itu
dengan sudut pandang yang berbeda. Maka, dapat kita simpulkan bahwasanya sudut
pandang perannya sangat penting dalam kehidupan kita.
Di
sebuah bangunan rumah susun tepat di samping pinti masuk bangunan tersebut ada
seorang laki-laki yang tuna netra duduk dengan santai. Topi penutup kepalanya
di kepit di antara kedua kakinya. Tepat disamping tuna netra ini ada sebuah
papan pengumuman tertulis “saya ini buta, butuh bantuan dan pertolongan anda”
tidak lama kemudian ada petugas iklan datang. Petugas berdiri dan melihat topi
orang buta itu ternyata di dalam topinya hanya ada beberapa sen uang receh
saja. Tanpa berpikir panjang petugas itu bersedekah memberinya tambahan recehan
dan tanpa berpikir panjang petugas itu mengambil papan pengumuman tersebut dan
menuliskan pengumuman lain. Setelah selesai dia meletakkan kembali di tempatnya
semula lalu pergi.
Laki-laki
buta itu merasa topinya sudah penuh dengan uang di tambah sedekah-sedekah
lainya. Dia berusaha merabanya, ternyata uangnya memang memang sudah bertambah.
Dia yakin hal ini karena tulisan di papan pengumuman itu. Selang beberapa menit
ada orang yang lewat dan laki-laki buta itu itupun bertanya kepada orang
tersebut apa yang tertulis di papan pengumuman itu tulisannya ternyata
“sekarang sudah musim semi, tetapi saying saya ini tidak bisa melihat
pemandangan yang indah”
Ubahlah
cara-cara yang anda buat dalam kehidupan ketika hasilnya tidak seperti yang
anda harapkan. Jika anda tidak menyukai suatu hal, ubahlah hal itu akan tetapi
jika anda tidak mengubahnya, ubahlah cara anda memandang hal itu. Segala
sesuatu pasti mempunyai manfaatnya tak ubah pula dengan kehidupan kita. Jika
hendak berbuat sesuatu harus siap menerima apapun hasilnya mau sukses harus
siap gagal. Kegagalan bukanlah akhir dari usaha.
Kehidupan ini bagaikan cermin, ya cermin yang
ada di rumah,kamar bahkan di toilet yang sering anda temukan. Konsepnya adalah
apa yang anda berikan ke cermin itu otomatis itu juga yang di kembalikan kepada
anda jika anda berikan senyuman yang manis senyuman yang tak kalah manis juga
yang di tampilkan di cermin tersebut . begitu juga sebaliknya jika kemarahan
yang anda tampilkan maka kemarahan jugalah yang anda dapatkan dari pantulan
crmin itu. Begitu juga aplikasi kehidupan kita yang sangat sebentar ini jika
anda mau dicintai,dikasihi dan diberikan kebaikan oleh aplikasi kehidupan maka
cintai,kasihi dan tebarkanlah kebaikan kepada semua orang tapi jika hal ini
tidak mampu anda perbuat di kehidupan anda dengan kata lain suka benci,marah
dan hal-hal jelek lainnyalah persiapkan diri anda saja untuk mendapatkan
balasannya.
Satu
hari, dua hari, tiga hari, seminggu, sebulan, dst jika anda mau mengetahui
kedepan di waktu yang akan datang apa dan bagaimana yang akan kehidupan berikan
kepada anda jawabannya adalah apa dan bagaimana yang anda berikan ke kehidupan
saat ini, hari ini, minggu ini, bulan ini dst berilah kebaikan pada saat ini
sekarang juga dan secepatnya kepada kehidupan tapi jika anda diam yakinlah anda
akan di diamkan kembali oleh kehidupan. Di dunia yang super besar di mata
mahluk yang tinggal di dalamnya boleh dan tidak masalah menjadi orang biasa
tapi anda harus menjadi dunianya orang biasa. Dunia di sini maksud penulis
adalah sumber pengetahuan orang biasa yang tak bisa hidup jika terlepas
kehidupannya kepada anda.
Al-kisah,
di salah pelosok negri ada sungai yang tercemar wabah penyakit. Setiap penduduk
yang datang mengambil air minum dari sungai ini akan diserang penyakit gila.
Tidak heran, wabah air sungai ini telah merusak kesehatan penduduk pelosok
negri itu. Semakin hari, semakin bertambah penduduk yang gila dan semakin
banyak omongan dan lontaran kata-kata gila yang tidak dimengerti oleh
orang-orang waras dan berakal sehat.
Seluruh
penjuru kerajaan itu sudah terserang penyakit ini. Berita pun semakin sampai ke
telinga sang raja. Raja negri itu kemudian mengambil inisiatif dan mengeluarkan
perintah menyelamatkan negrinya dari wabah gila dan memerangi kegilaan yang
melanda negri itu. Seperti biasa, pada pagi hari sang raja bangun dari tidur.
Tidak disangka wabah gila sudah mencemari istananya yang mega. Sang permaisuri
ikut gila. Sang permaisuri bergabung dengan sekawanan orang-orang gila dan
berbagi cerita tentang kegilaan sang raja. Paduka raja negri memanggil perdana
mentrinya.
“perdana
mentri, bagaimana bisa permaisuri raja menjadi gila, dimana para pengawal
istana?” Tanya paduka raja
“maafkan
hamba paduka raja, para pengawal istana juga ikut diserang wabah gila ini”
jawab sang perdana mentri.
“kalau
begitu, segera datangkan dokter!” usul raja.
“hamba
mohon maaf tuanku paduka raja, dokter juga sudah gila,” jawab sang perdana
mentri.
“ada
apa ini! Jadi tinggal siapa yang waras di negri ini?” Tanya raja lagi.
“tidak
ada yang waras di penjuru kerajaan ini tuanku,selainpaduka raja dan hamba
sendiri!” jawab perdana menteri itu meyakinkan.
“Ya
Allah, apakah aku sekarang memimpin kerajaan negri gila?.” Keluh sang raja.
“maaf
beribu maaf tuanku paduka raja, seluruh orang-orang gila di negri ini
mengatakan, bahwa merekalah yang waras. Dan tidak ada yang gila kecuali hamba
dan paduka raja!” kata perdana menteri.
“omong
kosong apa lagi ini? Bukannya mereka yang minum air sungai itu dan mereka yang
terkena penyakit gila?’ gertak sang raja.
“benar
paduka, tetapi mereka mengatakan,mereka minum air sungai itu supaya tidak
diserang penyakit wabah gila. Jadi,kita berdua saja yang gila karena tidak mau
minum air sungai itu. Sekarang ini tuanku paduka,kita seperti dua butir pasir
saja diantara pasir-pasir di pantai. Mereka memiliki hak, ditangan merekalah
sekarang keadilan dan kemuliaan. Mereka pula yang menentukan mana yang berakal
dan mana yang tidak.”tutur perdana menteri.
“perdana
mentri,kalau begitu sediakan saya segelas air sungai itu. Saya harus minum air
itu, karena gila sudah berubah menjadi waras di negri orang-orang gila ini”.
Pinta paduka raja
Memang
sulit menentukan sikap dalam keadaan seperti itu, ketika posisi anda
bersebrangan dengan orang lain, ketika posisi anda bersebrangan dengan orang
lain, ketika rasa percaya diri, optimism dan pandangan anda begitu tinggi dan
luas. Apakah orang lain akan menyerah dan mengikuti anda? Ataukah anda yang
tunduk dengan keadaan dan minum air seperti cerita di atas? Apakah anda pernah
merasakan, si fulan, si anu dan semuanya salah, kemudian anda sendiri merasa
berada di posisi yang benar? Jika anda pernah mengalami artinya anda dituntut
minum segelas air itu.
Ketika
satu pekerjaan memerlukan sebuah konsentrasi, menguras tenaga dan harus
diselesaikan dalam waktu yang singkat, sementara partner kerja anda datang
terlambatdan kinerjanya rendah, kadang semangat dan tekun sementara anda selalu
konsisten maka ketika anda di tengah-tengah keadaan seperti ini, apakah anda
merasa down, rasa optimism diri pudar, kinerja anda juga akan minum air itu?
Maka, ubahlah pola pikir anda jangan melihat suatu permasalahan hanya dari satu
sudut pandang saja akan tetapi ubahlah pola pikir anda memecahkan permasalahan
dari berbagai sudut pandang.
Ketika
Galileo mengatakan bahwa bumi bulat seperti bola, tidak ada orang percaya
dengan pendapatnya itu, dia dipenjara sampai mati. Setelah 350 tahun berlalu,
seorang meniliti pendapat tersebut dan hasilnya benar bahwa bumi bulat seperti
bola. Berarti selama ratusan tahun itu, hanya Galileoorang waras sedunia pada
masa itu. Yang menjadi pertanyaan, apakah pendapat pribadi dan bersikeras
dengan pandangan sendiri itu merupakan sikap yang paling tepat? Jadi apa
solusinya? Dan bagaimana mengatasinya? Apakah anda mengikuti yang mayoritas
ataukah tetap mempertahankan kepeminoritasan anda?
Maka
kita cari jalan keluarnya dengan mencermati masalah dengan cara yang ilmiah.
Pendapat pribadi melawan pendapat orang banyak. Secara rasional, pendapat orang
banyak adalah pendapat mayoritas. Tetapi, pendapat mayoritas itu adalah benar.
Apabila dihadapkan kepada kondisi seperti ini,terkadang anda mengambil
keputusan “tidak minum” atau tidak mengikuti pendapat tersebut. Sebentar! Dalam
satu waktu, persentase kesalahan pendapat mayoritas lebih sedikit dibandingkan
pribadi. Kalau begitu anda mengatakan “kita ikut minum.” Tunggu dulu! Siapa
yang bisa menjamin bahwa dalam situasi ini dan dalam keadaan yang sama
persentasi yang tinggi dari kebenaran pendapat itu ada pada pendapat anda?
Ketahuilah, bahwa anda disini dituntut untuk bijak dalam memilih, apakah anda
mau ikut gila sama dengan yang lainnya atau menjadi orang waras sendiri?
Ubahlah
pola pikir anda dalam memutuskan suatu permasalahan. Jika satu penyelesaian
belum menemukan titik penyelesaiannya cobalah melihat permasalahan itu dengan
sudut pandang yang berbeda. Di sebuah perkampungan suatu hari, seorang raja
ingin jalan-jalan menikmati keindahan perkampungan asri yang ia pimpin. Hari
itu ia berniat untuk jalan kaki saja. Setelah seharian penuh jalan-jalan, sang
raja pulang kerumahnya. Ketika tiba dirumahnya kaki sang raja luka-luka dan
bengkak. Kejadian ini, membuatnya sedikit menghela nafas. Kemudian, dia
mengeluarkan surat perintah untuk mengaspal semua jalan dengan kulit kerbau.
Tetapi salah seorang penasehat istana menyarankannya, sang raja cukup
menggunakan sandal kulit saja kalau hendak berjalan-jalan keluar istana. Inilah
awal kisah pembuatan sandal dan sepatu.
Jika
anda ingin hidup tenang di muka bumi ini, janganlah anda berpikir untuk
mengubah dunia ini seperti keinginan dan kemauan anda! Tetapi lakukanlah
perubahan itu dari dalam diri anda dengan demikian anda akan dapat merubah
dunia ini. Jika sang raja hanya melihat satu saja sudut pandang penyelesaian
masalah yang sedang ia hadapi niscaya keinginannya tak akan berhasil karena
bahan kulit kerbau tak sebanding dengan luasnya wilayah yang akan diaspal. Oleh
sebab itu anda harus melihat dari sudut pandang lain cukup dengan membuat
sandal maka seluruh masalah terselesaikan sungguh maha dahsyat jika anda mampu
melihat hal yang buruk dengan sudut pandang yang baik. semoga bermanfaat salam sukses.
0 komentar:
Posting Komentar