Kamis, 12 Maret 2015

Ubahlah sudut pandang &pola pikir anda


Ubahlah sudut pandang & pola pikir anda



            Segala tindakan itu asalnya adalah baik. Kapan ia bisa menjadi buruk? Suatu tindakan akan menjadi buruk apabila anda melihat dan menilai tindakan itu dari sudut pandang yang salah. Sepenting itukah peran sudut pandang? Sudut pandang sangatlah berperan penting dalam menentukan hasil kehidupan manusia. Seseorang dapat melakukan kejahatan disebabkan ia telah melihat tindakan yang ia lakukan dari sudut pandang yang salah. Seseorang yang jelas melakukan kesalahan jelas ia mempunyai alasan mengapa ia melakukan kesalahan. Terkadang dimata kita ia telah nyata bersalah tapi dimatanya ia sama sekali tak bersalah karena memiliki alasan-alasan tertentu. Kenapa mempunyai dua versi yang berbeda?  Jawabannya hanyalah melihat tindakan itu dengan sudut pandang yang berbeda. Maka, dapat kita simpulkan bahwasanya sudut pandang perannya sangat penting dalam kehidupan kita.



           Di sebuah bangunan rumah susun tepat di samping pinti masuk bangunan tersebut ada seorang laki-laki yang tuna netra duduk dengan santai. Topi penutup kepalanya di kepit di antara kedua kakinya. Tepat disamping tuna netra ini ada sebuah papan pengumuman tertulis “saya ini buta, butuh bantuan dan pertolongan anda” tidak lama kemudian ada petugas iklan datang. Petugas berdiri dan melihat topi orang buta itu ternyata di dalam topinya hanya ada beberapa sen uang receh saja. Tanpa berpikir panjang petugas itu bersedekah memberinya tambahan recehan dan tanpa berpikir panjang petugas itu mengambil papan pengumuman tersebut dan menuliskan pengumuman lain. Setelah selesai dia meletakkan kembali di tempatnya semula lalu pergi.

            Laki-laki buta itu merasa topinya sudah penuh dengan uang di tambah sedekah-sedekah lainya. Dia berusaha merabanya, ternyata uangnya memang memang sudah bertambah. Dia yakin hal ini karena tulisan di papan pengumuman itu. Selang beberapa menit ada orang yang lewat dan laki-laki buta itu itupun bertanya kepada orang tersebut apa yang tertulis di papan pengumuman itu tulisannya ternyata “sekarang sudah musim semi, tetapi saying saya ini tidak bisa melihat pemandangan yang indah”

          Ubahlah cara-cara yang anda buat dalam kehidupan ketika hasilnya tidak seperti yang anda harapkan. Jika anda tidak menyukai suatu hal, ubahlah hal itu akan tetapi jika anda tidak mengubahnya, ubahlah cara anda memandang hal itu. Segala sesuatu pasti mempunyai manfaatnya tak ubah pula dengan kehidupan kita. Jika hendak berbuat sesuatu harus siap menerima apapun hasilnya mau sukses harus siap gagal. Kegagalan bukanlah akhir dari usaha. 

           Kehidupan ini bagaikan cermin, ya cermin yang ada di rumah,kamar bahkan di toilet yang sering anda temukan. Konsepnya adalah apa yang anda berikan ke cermin itu otomatis itu juga yang di kembalikan kepada anda jika anda berikan senyuman yang manis senyuman yang tak kalah manis juga yang di tampilkan di cermin tersebut . begitu juga sebaliknya jika kemarahan yang anda tampilkan maka kemarahan jugalah yang anda dapatkan dari pantulan crmin itu. Begitu juga aplikasi kehidupan kita yang sangat sebentar ini jika anda mau dicintai,dikasihi dan diberikan kebaikan oleh aplikasi kehidupan maka cintai,kasihi dan tebarkanlah kebaikan kepada semua orang tapi jika hal ini tidak mampu anda perbuat di kehidupan anda dengan kata lain suka benci,marah dan hal-hal jelek lainnyalah persiapkan diri anda saja untuk mendapatkan balasannya.

               Satu hari, dua hari, tiga hari, seminggu, sebulan, dst jika anda mau mengetahui kedepan di waktu yang akan datang apa dan bagaimana yang akan kehidupan berikan kepada anda jawabannya adalah apa dan bagaimana yang anda berikan ke kehidupan saat ini, hari ini, minggu ini, bulan ini dst berilah kebaikan pada saat ini sekarang juga dan secepatnya kepada kehidupan tapi jika anda diam yakinlah anda akan di diamkan kembali oleh kehidupan. Di dunia yang super besar di mata mahluk yang tinggal di dalamnya boleh dan tidak masalah menjadi orang biasa tapi anda harus menjadi dunianya orang biasa. Dunia di sini maksud penulis adalah sumber pengetahuan orang biasa yang tak bisa hidup jika terlepas kehidupannya kepada anda.

               Al-kisah, di salah pelosok negri ada sungai yang tercemar wabah penyakit. Setiap penduduk yang datang mengambil air minum dari sungai ini akan diserang penyakit gila. Tidak heran, wabah air sungai ini telah merusak kesehatan penduduk pelosok negri itu. Semakin hari, semakin bertambah penduduk yang gila dan semakin banyak omongan dan lontaran kata-kata gila yang tidak dimengerti oleh orang-orang waras dan berakal sehat.

              Seluruh penjuru kerajaan itu sudah terserang penyakit ini. Berita pun semakin sampai ke telinga sang raja. Raja negri itu kemudian mengambil inisiatif dan mengeluarkan perintah menyelamatkan negrinya dari wabah gila dan memerangi kegilaan yang melanda negri itu. Seperti biasa, pada pagi hari sang raja bangun dari tidur. Tidak disangka wabah gila sudah mencemari istananya yang mega. Sang permaisuri ikut gila. Sang permaisuri bergabung dengan sekawanan orang-orang gila dan berbagi cerita tentang kegilaan sang raja. Paduka raja negri memanggil perdana mentrinya.
“perdana mentri, bagaimana bisa permaisuri raja menjadi gila, dimana para pengawal istana?” Tanya paduka raja
“maafkan hamba paduka raja, para pengawal istana juga ikut diserang wabah gila ini” jawab sang perdana mentri.
“kalau begitu, segera datangkan dokter!” usul raja.
“hamba mohon maaf tuanku paduka raja, dokter juga sudah gila,” jawab sang perdana mentri.
“ada apa ini! Jadi tinggal siapa yang waras di negri ini?” Tanya raja lagi.
“tidak ada yang waras di penjuru kerajaan ini tuanku,selainpaduka raja dan hamba sendiri!” jawab perdana menteri itu meyakinkan.
“Ya Allah, apakah aku sekarang memimpin kerajaan negri gila?.” Keluh sang raja.
“maaf beribu maaf tuanku paduka raja, seluruh orang-orang gila di negri ini mengatakan, bahwa merekalah yang waras. Dan tidak ada yang gila kecuali hamba dan paduka raja!” kata perdana menteri.
“omong kosong apa lagi ini? Bukannya mereka yang minum air sungai itu dan mereka yang terkena penyakit gila?’ gertak sang raja.
“benar paduka, tetapi mereka mengatakan,mereka minum air sungai itu supaya tidak diserang penyakit wabah gila. Jadi,kita berdua saja yang gila karena tidak mau minum air sungai itu. Sekarang ini tuanku paduka,kita seperti dua butir pasir saja diantara pasir-pasir di pantai. Mereka memiliki hak, ditangan merekalah sekarang keadilan dan kemuliaan. Mereka pula yang menentukan mana yang berakal dan mana yang tidak.”tutur perdana menteri.
“perdana mentri,kalau begitu sediakan saya segelas air sungai itu. Saya harus minum air itu, karena gila sudah berubah menjadi waras di negri orang-orang gila ini”. Pinta paduka raja

                Memang sulit menentukan sikap dalam keadaan seperti itu, ketika posisi anda bersebrangan dengan orang lain, ketika posisi anda bersebrangan dengan orang lain, ketika rasa percaya diri, optimism dan pandangan anda begitu tinggi dan luas. Apakah orang lain akan menyerah dan mengikuti anda? Ataukah anda yang tunduk dengan keadaan dan minum air seperti cerita di atas? Apakah anda pernah merasakan, si fulan, si anu dan semuanya salah, kemudian anda sendiri merasa berada di posisi yang benar? Jika anda pernah mengalami artinya anda dituntut minum segelas air itu.

                Ketika satu pekerjaan memerlukan sebuah konsentrasi, menguras tenaga dan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat, sementara partner kerja anda datang terlambatdan kinerjanya rendah, kadang semangat dan tekun sementara anda selalu konsisten maka ketika anda di tengah-tengah keadaan seperti ini, apakah anda merasa down, rasa optimism diri pudar, kinerja anda juga akan minum air itu? Maka, ubahlah pola pikir anda jangan melihat suatu permasalahan hanya dari satu sudut pandang saja akan tetapi ubahlah pola pikir anda memecahkan permasalahan dari berbagai sudut pandang

                 Ketika Galileo mengatakan bahwa bumi bulat seperti bola, tidak ada orang percaya dengan pendapatnya itu, dia dipenjara sampai mati. Setelah 350 tahun berlalu, seorang meniliti pendapat tersebut dan hasilnya benar bahwa bumi bulat seperti bola. Berarti selama ratusan tahun itu, hanya Galileoorang waras sedunia pada masa itu. Yang menjadi pertanyaan, apakah pendapat pribadi dan bersikeras dengan pandangan sendiri itu merupakan sikap yang paling tepat? Jadi apa solusinya? Dan bagaimana mengatasinya? Apakah anda mengikuti yang mayoritas ataukah tetap mempertahankan kepeminoritasan anda?

                  Maka kita cari jalan keluarnya dengan mencermati masalah dengan cara yang ilmiah. Pendapat pribadi melawan pendapat orang banyak. Secara rasional, pendapat orang banyak adalah pendapat mayoritas. Tetapi, pendapat mayoritas itu adalah benar. Apabila dihadapkan kepada kondisi seperti ini,terkadang anda mengambil keputusan “tidak minum” atau tidak mengikuti pendapat tersebut. Sebentar! Dalam satu waktu, persentase kesalahan pendapat mayoritas lebih sedikit dibandingkan pribadi. Kalau begitu anda mengatakan “kita ikut minum.” Tunggu dulu! Siapa yang bisa menjamin bahwa dalam situasi ini dan dalam keadaan yang sama persentasi yang tinggi dari kebenaran pendapat itu ada pada pendapat anda? Ketahuilah, bahwa anda disini dituntut untuk bijak dalam memilih, apakah anda mau ikut gila sama dengan yang lainnya atau menjadi orang waras sendiri?

                  Ubahlah pola pikir anda dalam memutuskan suatu permasalahan. Jika satu penyelesaian belum menemukan titik penyelesaiannya cobalah melihat permasalahan itu dengan sudut pandang yang berbeda. Di sebuah perkampungan suatu hari, seorang raja ingin jalan-jalan menikmati keindahan perkampungan asri yang ia pimpin. Hari itu ia berniat untuk jalan kaki saja. Setelah seharian penuh jalan-jalan, sang raja pulang kerumahnya. Ketika tiba dirumahnya kaki sang raja luka-luka dan bengkak. Kejadian ini, membuatnya sedikit menghela nafas. Kemudian, dia mengeluarkan surat perintah untuk mengaspal semua jalan dengan kulit kerbau. Tetapi salah seorang penasehat istana menyarankannya, sang raja cukup menggunakan sandal kulit saja kalau hendak berjalan-jalan keluar istana. Inilah awal kisah pembuatan sandal dan sepatu.

                 Jika anda ingin hidup tenang di muka bumi ini, janganlah anda berpikir untuk mengubah dunia ini seperti keinginan dan kemauan anda! Tetapi lakukanlah perubahan itu dari dalam diri anda dengan demikian anda akan dapat merubah dunia ini. Jika sang raja hanya melihat satu saja sudut pandang penyelesaian masalah yang sedang ia hadapi niscaya keinginannya tak akan berhasil karena bahan kulit kerbau tak sebanding dengan luasnya wilayah yang akan diaspal. Oleh sebab itu anda harus melihat dari sudut pandang lain cukup dengan membuat sandal maka seluruh masalah terselesaikan sungguh maha dahsyat jika anda mampu melihat hal yang buruk dengan sudut pandang yang baik. semoga bermanfaat salam sukses.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    selamat datang di blog yang penuh dengan cinta dan cita yang saya curahkan di dalamnya semoga bermanfaat

    Blogroll

    About

    ”Jika masa anda disibukkan mencari yang sempurna, kapan anda akan menyempurnakan diri”